www.blog bonsai.com

January 16, 2011

Bonsai:Seni yang tak pernah mati

Tidaklah berlebihan kiranya jika saya menyebutnya demikian, karena saya yakin…anda sebagai penggemar tentulah akan merasakan hal yang sama. Saya disini tidak akan menyampaikan darimana bonsai itu berasal, karena pada dasarnya tidak ada satupun literatur yang menyebutkan secara pasti darimana sebetulnya bonsai itu berasal. Banyak sekali Negara negara yang mengaku sebagai yang pertama menemukan bonsai, bahkan yang terakhir kali saya baca…taman gantung babillonia juga meng-klaim hal itu.

Buat saya sendiri hal itu tidaklah perlu karena untuk apa diperdebatkan, betul kan ? yang penting sekarang kita berbuat dan menghasilkan sebuah bonsai yang ber-estetika tinggi dan mempunyai nilai yang luar biasa…itu saja.

Bonsai menurut saya adalah sebuah pohon yang mempunyai sebuah arti seni yang tidak bisa di utarakan pengertiannya, karena pembentukan sebuah bonsai oleh  ” si empunya ” sudah di training menurut apa yang terkandung di dalam fikirannya. Kita sendiri tidak bisa mencampuri khasanah seseorang dalam membentuk sebuah bonsai terkecuali jika memang menyimpang dari aturan aturan yang terdapat di Alam. Apa saja sih sebetulnya aturan aturan yang murni muncul dari alam ? walau saya masih newbie, tapi akan saya coba jelaskan walau nantinya mungkin ada salah salah dikit, mohon dikoreksi.

Makna Bentuk Tajuk Segi Tiga

Sebuah pohon yang terdapat di alam tentulah telah mengalami proses ” OPSPEK ALAM ” dimana ujian itu terdapat atau dilakuakn oleh manusia atau alam sendiri, semisal angin ribut, hujan badai, Petir, bahkan kampak dan gergaji yang manusia bawa. Namun alam tetaplah alam yang mempunyai aturannya sendiri, ini terlihat dari bentuk tajuk pohon yang selalu mempunyai bentuk SEGITIGA. Ya…selalu mengacu kepada bentuk tersebut, bisakah kita bayangkan jika bentuk tajuk pohon di dunia ini berbentuk kotak atau persegi panjang…? saya yakin,,,tanah yang ada di dunia ini tidak akan pernah mendapat sorotan matahari sejak dulu kala, karena tentulah antara tajuk satu pohon dengan pohon lainnya akan saling bertautan dan menghalangi sinar matahari tembus ke tanah. Selain dari hal tersebut, TUHAN tentunya sudah mempunyai kebijaksanaan lain dengan membentuk pohon seperti itu. Kaitan segi tiga tersebut adalah Tuhan, Manusia dan Alam.

Nah jadi sudah jelas bukan, bahwa aturan segitiga itu akan selalu harus ada dalam setiap tanaman bonsai. Dan ini adalah aturan baku yang harus diikuti oleh para pebonsai pebonsai dimanapun dia berada.

Jenis Tanaman yang bisa di bonsai adalah tanaman keras yang bisa berumur puluhan hingga ratusan tahun, namun tentulah kita sendiri tidak bisa memungkiri bahwa banyak juga para penggemar bonsai lainnya yang memang mungkin belum mengerti arti dasar sebuah bonsai akan menyamaratakan persepsi bahwa semua tanaman bisa dibuat bonsai. Contoh konkret yang bisa saya utarakan disini adalah tetangga saya yang mencoba membuat bonsai dari pohon pisang, saya sudah mengutarakan bahwasannya idenya tersebut tidaklah salah namun kurang pas kiranya jika tanaman pisang tersebut dibuat bonsai.

Pohon pisang itu adalah pohon yang berumur pendek, jika pohon pisang dijadikan bonsai tentulah tidak akan bisa dinikmati lama…paling hanya dalam beberapa bulan saja. Namun apa dikata…saya sendiri tidak bisa menyalahkan dia, karena menurut saya itu sah sah saja dia lakukan sebab ilmu tentang bonsai yang dia miliki tentulah sangat minim sekali. Namun dengan semangat saya yang tinggi, saya sekarang berhasil meraihnya…hingga akhirnya dia sendiri kini memiliki bonsai yang semestinya. Hingga kini bonsai tetangga saya tersebut masih ada dan di urus setiap harinya, walaupun bentuk yang ada masih semrawut…namun hal itu tidak menyurutkan niatnya untuk terus melakukan perubahan yang dalam pelaksanaannya meminta pendapat saya.  Hingga akhirnya sempat terucap kata dari mulutnya ” Bonsai itu adalah seni yang tak pernah mati “.

April 14, 2010

Hello world!

Sebuah Rasa yang membuat hati ini tenang riang dan santai adalah adanya sebuah insting perasaan tentang sebuah seni, entah apakah itu seni tari atau seni musik, atau apalah yang bisa dikatakan seni. Ada sebuah seni yang tak kunjung mati, seni ini merupakan sebuah aliran yang lebih mengandalkan fikiran dan logika untuk meng-apresiasikannya.

BONSAI,,,Ya, sebuah seni yang tal pernah ada ujungnya, sebuah hasil karya yang tak pernah selesai pengerjaannya. Seni yang mengandung makna pada SANG PENCIPTA, Alam semesta dan Manusia. Sungguh merupakan sebuah filosofi yang sangat dalam, 3 hal berkaitan sekaligus secara langsung.

Bonsai adalah sebuah ekspresi kebebasan yang sebebas bebasnya, namun kebebasan tersebut HARUS mengikuti koridor alam dengan maksud bahwa ekspresi yang kita tuangkan adalah bernilai bebas dengan tetap mengacu pada aturan alam. Bagaimanapun bentuk bonsai yang akan dibuat, itu bisa saja dituangkan dan di realisasikan pada pohon tersebut namun hasil akhir tetap harus mengacu pada alam.

Bonsai adalah sebuah seni yang lahir beberapa abad yang lalu, dan seni ini (di china) pertama kali dihasilkan oleh seorang petani. Ketika sang kaisar sedang “jalan jalan” ke perkampungan tersebut, sang kaisar melihat tanaman “aneh” itu dan sang kaisarpun jatuh cinta. Semenjak itulah Bonsai menjadi bagian dalam kehidupan keseharian di istana kaisar. Tak berapa lama kemudian, kaisar jepang pun jatuh cinta melihat tanaman ini dan kembali tanaman ini menjadi idola.

Namun perbedaan yang tampak dari keduanya adalah bahwa Bonsai dari china mengharamkan campur tangan manusia, sedangkan jepang malah “mengharuskan” adanya sentuhan manusia. Namun keduanya tetap mempunyai basic yang sama seperti diatas,,, Tuhan, manusia dan alam.

Seni yang tak pernah mati ini adalah sebuah anugrah yang pantas untuk kita syukuri, sebuah seni yang menuntun kita mencintai alam. Sungguh sebuah seni yang tak akan ada ujung…

Create a free website or blog at WordPress.com.